5 April 2010

Anak Cucu Kaum Mukminin




وَالَّذِيْنَ امَنُوْا وَاتَّبَعَتْـهُمْ ذُرِّيَّـتُهُمْ بِإِيْمَانٍ أَلْحَقْـنَابِهِمْ ذُرِّيَّـتَهُمْ وَمَا أَلَتْـنَاهُمْ مِّنْ عَمَلِـهِمْ مِّنْ شَيْئٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِـيْنٌ


Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS At-Thuur: 21)


Makna Yang Pertama:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ, فِى هذِهِ الأَيَةِ : " وَالَّذِيْنَ امَنُوْا وَاتَّبَعَتْـهُمْ ذُرِّيَّـتَهُمْ بِإِيْمَانٍ ". فَقَالَ: إِنَّ اللهَ تعالى يَـرْفَعُ لِلْمُؤْمِنِ ذُرِّيَّـتَهُ وَإِنْ كَانُوْا دُوْنَـهُ فِى الْعَـمَلِ لِـيُقِـرَّ اللهُ بِـهِمْ عَيْنَهُ. (الطبرى)

Dari Ibnu Abbas; tentang ayat ini [Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan]. Ia berkata: “sesungguhnya Allah Ta’ala mengangkat bagi seorang mukmin (derajat) keturunannya walaupun mereka lebih rendah amalannya, Allah hendak menetapkan diri-diri mereka sendiri”. (HR At-Thabari; Tafsir at-Thabary)


Makna Yang Kedua:

عَنِ ابْنِ عَـبَّاسٍ, قَـوْلُـهُ: " وَالَّذِيْنَ امَنُوْا وَاتَّبَعَتْـهُمْ ذُرِّيَّـتُهُمْ بِإِيْمَانٍ أَلْحَقْـنَابِهِمْ ذُرِّيَّـتَهُمْ ". يَقُـوْلُ: اَلَّذِيْنَ أَدْرَكَ ذُرِّيَّـتَهُمُ الإِيْمَانَ فَعَمِلُوْا بِطَاعَـتِي أَلْحَقْـتُهُمْ بِإِيْمَانِهِمْ إِلَى الْجَـنَّةِ وَأَوْلاَدُهُمُ الصِّغَارُ نَـلْحَقُهُمْ بِهِمْ. (الطبرى)

Dari Ibnu Abbas: Firman Allah Ta’ala [Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka]. Ia berkata: “Orang-orang yang memberitahukan keimanan kepada keturunannya, lalu mereka berbuat ketaatan kepada-Ku, aku hubungkan mereka karena keimanannya ke surga, dan anak-anak mereka yang masih kecil (belum balig) kami hubungkan mereka dengan orangtuanya”. (HR At-Thabary; Tafsir at-Thabary)



وَأَوْلَى هـذِهِ الأَقْـوَالِ بِالصَّوَابِ وَأَشْبَهُهَا بِمَا دَلَّ عَلَيْهِ ظَاهِرُ التَّنْزِيْلِ الْقَوْلُ الَّذِى ذَكَرْنَا عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَهُوَ: وَالَّذِيْنَ امَنُوْا بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ وَأَتْبَعْنَاهُمْ ذُرِّيَّاتِهِمُ الَّذِيْنَ أَدْرَكُوا الإِيْمَانَ وَامَـنُوْا بِاللهِ وَرَسُـوْلِهِ أَلْحَـقْنَا بِالَّذِيْنَ امَنُوْا ذُرِّيـَّتَهُمُ الَّذِيْنَ أَدْرَكُوا الإِيْمَانَ فِى الْجَنَّةِ فَجَـعَلْنَاهُمْ مَعَهُمْ فِى دَرَجَاتِهِمْ وَإِنْ قَصُرَتْ أَعْمَالُهُمْ عَنْ أَعْمَالِهِمْ تَـكْرِمَةً مِنَّا لأبَائِهِمْ وَمَا أَلَتْـنَاهُمْ مِنْ أُجُوْرِعَمَلِهِمْ شَيْئًا. (الطبرى)

Yang lebih utama di antara pendapat-pendapat ini yang (lebih dekat) pada kebenaran adalah sesuai dengan apa yang menjadi petunjuk dari zhahirnya ayat tersebut; yakni, pendapat yang kami sebutkan dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas, yaitu: “Dan orang-orang yang beriman kepada kepada Allah dan Rasul-Nya dan Kami mengikut-sertakan keturunan mereka yang mereka beritahu tentang keimanan, lalu mereka pun beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Kami hubungkan dengan orang-orang yang beriman itu keturunan mereka di surga. Kami jadikan mereka bersamanya dalam derajat mereka walaupun amalannya (lebih) kurang dari amalan mereka. Ini sebagai penghormatan dari Kami kepada bapak-bapak mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala dari amalan mereka. (At-Thabary)



فَـتُحَصِّلُ أَنَّ قَوْلَهُ: "وَالَّذِينَ امَنُوا ...الخ" إِسْتِـئْـنَافٌ يَـمْتَنُّ تعالى فِيْهِ عَلَى الَّذِيْنَ امَنُوْا بِأَنَّـهُ سَيَـلْحَقُ بِهِمْ أَوْلاَدَهُمُ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِـنَوْعٍ مِنَ الإِيْمَانِ وَإِنْ كَانَ قَاصِرًا عَنْ دَرَجَـةِ إِيْمَانِهِمْ لِتُقِـرَّ بِهِ أَعْـيُنُهُمْ وَلاَ يُـنْقَصُ مَعَ ذلِكَ مِنْ ثَوَابِ عَمَلِ الأبَاءِ بِالإِلْـحَاقِ شَيْئٌ بَلْ يُؤْتِيْهِمْ مِثْلَ مَا اتَاهُمْ أَوْ بِنَحْوِ لاَتُـزَاحِمُ فِيْهِ عَلَى مَا هُوَ أَعْلَمُ بِهِ. (الميزان للطبأطبإ)

Hasil akhirnya, bahwa firman Allah Ta’ala: [Dan orang-orang yang beriman……] termasuk kalimat awal (memulai firman). Dalam ayat itu Allah Ta’ala memberikan kebaikan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah akan menghubungkan mereka dengan anak-anaknya yang mengikuti mereka dalam salah satu bentuk keimanannya, walaupun ia itu kurang dari derajat keimanan (bapak)-nya untuk menetapkan diri-diri mereka. Dan bersamaan dengan itu, tidak akan dikurangi pahala amalan bapak-bapaknya dengan perhubungan tersebut. Bahkan Allah memberikan kepada mereka sebanding dengan apa yang Ia berikan kepadanya atau seperti halnya tidak memenuhi atas apa yang Ia lebih mengetahuinya. (Tafsir al-Mizan; at-Thaba’thaba’i)


عَنْ عَـلِيٍّ قَالَ: سَأَلَتْ خَدِيجَةُ النَّبيَّ صلعم عَنْ وَلَدَيْنِ مَاتَا لَهَا فِى الجَاهِـلِيَّـةِ. فَقَالَ رسول الله صلعم: هُـمَا فِى النَّارِ فَلَمَّا رَأَى الْكَرَاهَـةَ فِى وَجْهِهَا قَالَ: لَوْ رَأَيْتُ مَكَانَهُمَا َلأَبْغَضْتُهُمَا. قَالَتْ: يَا رسولَ اللهِ فَـوَلَدِيْ مِنْكَ؟ قَالَ: فِى الجَـنَّةِ. ثُمَّ قَالَ رسولُ اللهِ صلعم: إِنَّ المُؤْمِنِيْنَ وَأَوْلاَدَهُمْ فِى الجَنَّـةِ وَإِنَّ المُشْرِكِيْنَ وَأَوْلاَدَهُمْ فِى النَّارِ. ثُمَّ قَـرَأَ النَّبيُّ صلعم: " وَالَّذِيْنَ امَنُوْا وَاتَّبَعَتْـهُمْ ذُرِّيَّـتُهُمْ بِإِيْمَانٍ أَلْحَقْـنَابِهِمْ ذُرِّيَّـتَهُمْ ". (لباب التأويل فى معانى التنـزيل للخازن)

Dari ‘Ali, ia berkata: Khadijah bertanya kepada Nabi Saw tentang dua anaknya yang telah meninggal dunia pada masa Jahiliyah. Lalu Rasulullah Saw bersabda: Keduanya di neraka. Maka ketika ia melihat ketidak-sukaan pada raut wajahnya, ia berkata: Kalau aku melihat tempat keduanya, aku pun tidak suka terhadap hal itu. Ia berkata: Ya Rasulullah, anakku dari engkau? Ia bersabda: Di surga. Kemudian Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan anak-anak mereka berada di surga dan orang-orang musyrik dan anak-anak mereka berada di neraka. Kemudian Nabi Saw membaca: [Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka]. (HR Al-Baghawy: Tafsir al-Khazin; Lubabut Ta’wil fi Ma’anit Tanzil)

Disampaikan di: Masjid Al-Hidayah, Sayang

0 komentar:

Posting Komentar